Dekorasi atau ornamen hias yang khas dari rumah tradisional betawi



Pernah demen nonton fim si" Doel Anak Betawi? ", apa yang kira-kira menjadi ciri khas latar setting tempat film tersebut? Coba ingat-ingat lagi, adegan doel, emak, karno, mandra, babe itu paling banyak dilakukan dimana?

Yup, tepat sekali! segala masalah dan urusan keluarga si Doel terjadi dan diselesaikan di rumah. Rumah bagi masyarakat betawi bukan sekedar tempat tinggal saja tetapi juga tempat introspeksi, tempat bermusyawarah, tempat berbagi rasa duka maupun suka. Tempat sakral dalam kehidupan masyarakat betawi. 



Rumah tradisional betawi dikenal sebagai rumah Kebaya. Nama yang unik ini konon berasal dari chiri khas atap rumah yang menyerupai pelana kuda, dan jika dilipat seperti kebaya. 

Rumah Kebaya terdiri dari beberapa ruang yaitu sebuah teras yang luas dimana ruangan ini adalah bagian rumah yang paling hidup. Sebuah teras rumah kebaya biasanya mempunyai tempat 'ngaso' yang diberi nama amben. Semacam kursi bale-bale untuk para tamu.

Kemudian masuk kedalam, terdapat ruang tamu yang cukup luas. Ruang tamu juga dalam masyarakat betawi disebut sebagai paseban. Didalam paseban disisihkan sebuah tempat kecil untuk tempat sembayang keluarga.

Dibelakang ruang paseban ada ruangan pangkeng. Ruangan ini hanya dibatasi dinding-dinding kamar saja. Nah, biasanya ini tempat favorit keluarga untuk bercengkrama. Kadang kala juga dimanfaatkan sebagai ruang makan.

Terakhir adalah dua kamar tidur dan srondoyan. Srondoyan adalah tempat paling belakang untuk masak-memasak alias dapur.

Meski tidak terlalu besar, rumah kabayan ternyata termasuk salah satu rumah yang mempunyai banyak ruangan. Ruangan-ruangan diatas mempunyai masing-masing fungsi yang berbeda.

Disamping itu, sebuah rumah kebaya juga tak lepas dari ornamen-ornamen hias pendukungnya. Depan rumah atau teras yang sederhana adalah wajah khas dan salah satu reprensentasi dari rumah betawi.  


Seperti yang disebutkan diatas bahwa teras adalah tempat yang paling hidup pada sebuah rumah betawi. Wajar sekali jika banyak sekali ornamen-ornamen pendukung pada sebuah teras diantaranya adalah pagar pembatas yang biasanya terbuat dari kayu.

Selain itu teras akan mempunyai bale-bale, satu set meja-kursi lengkap yang diletakan disamping kanan atau kiri dari pintu utama. Fungsinya untuk nongkrong dan menerima tamu, sekedar buat ngobrol ngalor-ngidul..

Teras juga akan dilengkapi dengan lampu hias yang khusus. Biasanya sejenis lampu gantung kerek dan katrol. Lampu ini wajib hukumnya untuk setiap rumah tradisional kabaya. Selain berfungsi sebagai ornamen penerangan, lampu gantung kerek atau katrol pada jaman dulu juga sebagai simbol status sosial pemiliknya. 


Tidak lupa juga, untuk mempercantik sebuah teras biasanya  pelataran akan ditanami tumbuhan atau bunga-bunga hias. Pemilihan bungapun tidak asal atau sekedarnya tetapi tanaman hias yang mempuyai filosofi seperti bunga tapak dara, bunga delima dan pucuk rebung. 

Nah, itulah beberapa ornamen hias yang menjadi ciri khas atau simbol bagi sebuah rumah betawi. Untuk anda yang sedang mencari ornamen-ornamen betawi khususnya ornamen lampu betawi yang klasik dan antik. Silahkan kunjungi www.djogjaterang.com, disana menjual berbagai macam lampu gantung kerek atau katrol dengan berbagai macam ukuran, warna dan motif dengan harga terjangkau. Selain itu mereka juga menggaransi setiap pengiriman lampu rusak/pecah. 

Cara merakit lampu gantung kerek / lampu katrol agar tidak miring saat dipasang..

Lampu gantung kerek atau lampu katrol merupakan salah satu lampu yang mempunyai banyak part / bagiannya. Sebut saja bagian kerangka lampu utama, kap lampu kaca, tempat minyak, fitting bohlam, pendulum atau pemberat dan lainnya.

Pada saat kita membeli lampu katrol kadang kala orang harus merakit sendiri bagian-bagian lampu karena cukup diakui bahwa tidak mungkin pengiriman dalam bentuk rakitan sebab bobotnya cukup besar. 

Nah, bagi anda yang baru membeli lampu katrol dan sedang dalam proses perakitan dan pemasangan. Berikut tips perakitan lampu gantung kerek supaya dalam perakitan dan pemasangan lampu bisa meminimalisir miring atau tidak simetris.
  • Persiapkan dulu semua bagian lampu kereknya, dari pendulum, fitting, kap kaca hingga kerangka besinya.

  • Rakit dahulu kerangka utamanya, cara mudahnya adalah baut dulu bagian ring / bulatan dengan ketiga lengan motif. Kemudian baru gabungkan dengan mangkoknya. Ingat, jangan langsung dikencangkan bautnya agar mudah penyetelannya.
  • Kemudian, kaitkan bagian rantai dengan pendulum. Caranya masukan ketiga rantai dari sisi luar roda tatakan lalu kaitkan dengan pendulum. Sebelumnya, cek kembali panjang ketiga rantai (harus sama panjang). Kalau perlu kurangi satu atau dua klip rantai agar sama panjang.

  • Setelah semua bagian terakit baru dilakukan pemasangan ke plafon rumah. Pasang dulu bagian kerangka setelah itu baru dilengkapi dengan kap dan fitting lampu agar meminilisir jatuh pecah.

  • Atur posisi lampu hingga tanpak simetris dan tidak miring. Jika masih terlihat kurang pas setel kembali bagian kerangka utamanya.

Nah, itu beberapa tips merakit lampu kerek atau lampu katrol. Ooh iya perlu diingat kembali bahwa lampu kerek atau katrol merupakan lampu produk kerajinan bukan dibuat dipabrik, jd pastinya tidak bakal sempurna. Jika memang miring-miring sedikit harus cukup dimaklumi. 

Jika anda sedang mencari lampu katrol dengan harga terjangkau, saya rekomendasikan untuk mengunjungi www.djogjaterang.com. Disana tersedia berbagai jenis ukuran lampu gantung kerek dan katrol. Dari ukuran 40 yang besar hingga ukuran 18 yang paling kecil. 

Kelebihan dan kekurangan macam logam material pembuat lampu kerek atau lampu katrol klasik..


Lampu kerek atau lampu katrol gantung memang sangat indah dan mempunyai sentuhan seni tinggi. Lampu model ini cukup tereknal dengan berbagai variasi motif dan ukuran. Namun, tahukah anda bahwa lampu kerek terbuat dari bahan material yang berbeda?

Mayoritas orang awam biasanya hanya mengetahui bahwa lampu kerek atau lampu katrol terbuat dari bahan kuningan saja. Ternyata, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Lampu klasik ini dibuat dari berbagai macam bahan logam. Diantaranya yang paling banyak adalah dari bahan alumenium, kemudian diikuti dengan bahan besi dan hanya sebagian kecil dari kuningan.

Terus mana yang paling baik dan bagus?

Tentu saja lampu kerek yang terbuat dari bahan yang mempunyai nilai estetika seni yang baik seperti material logam mulia. Logam mulia sendiri mengacu pada varitas logam dimana memiliki ketahanan terhadap korosi / karat. 

Dari ketiga bahan lampu klasik tersebut hanya kuningan dan alumenium yang memenuhi syarat, sedangkan material besi masih mempunyai kelemahan terhadap karat.

Tetapi sekali lagi semua bahan diatas masih ada sela kelebihan dan kekurangan. Bahan kuningan tidak lebih baik dari bahan besi, bahan besi tidak lebih baik dari bahan alumenium atau sebaliknya untuk ketiganya.

Berikut beberapa kekurangan dan kelebihan material bahan pembuat lampu katrol atau kerek dilihat dari nilai ekonomi, estetika dan ketahanan material. 

1. Lampu kerek bahan kuningan


Kuningan adalah jenis logam yang terdiri dari perpaduan bahan tembaga dan seng dengan kadar massa mayoritas tembaga 60-90 %. Logam ini merupakan salah satu material premium bagi produk karya seni.

Selain mempunyai sisi estetika yang baik karena logam ini memberi nilai prestise seni yang tinggi, kuningan juga kuat daya tahannya  tehadap  korosi atau karat.

Lampu kerek yang terbuat dari kuningan biasanya mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Nilai jual pasaran bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta tergantung dari segi historis dan model estetikanya.

Sayangnya lampu kerek model ini jarang sekali merupakan produk baru. Sebagian besar adalah benda antik atau barang jadul yang dibuat tahun 40-70an . Efeknya adalah langkanya peredaran lampu kerek bahan kuningan di toko-toko lampu.

Dapat dimaklumi karena material bahan kuningan termasuk mahal sedangkan pangsa pasar sedikit. Orang tidak lagi memandang material bahan lampu, tetapi lebih condong kepada model, nilai unik dan yang pasti nilai ekonomisnya. 

Perawatan untuk bahan kuningan juga harus esktra agar tetap kinclong dan kadang  lumayan sulit untuk mencari cairan pembersih kuningan membuat beberapa orang masih berfikir lagi untuk membeli lampu kerek bahan ini. 

2. Lampu kerek bahan logam besi


Besi adalah logam yang paling kuat dan banyak dijumpai untuk berbagai material bukan saja seni tetapi juga untuk material produk-produk yang mengedepankan ketahanan, kekuatan dan keawetan.

Lampu kerek berbahan besi biasanya memiliki motif yang lebih sederhana daripada bahan alumenium. Mengapa demikian? hal tersebut karena proses pembuatannya cukup sulit yaitu dengan cara ditempa atau coran. Untuk peleburannyapun bahan besi memiliki titik didih lebih tinggi dan lama. 

Jika kalian ingin mencari lampu kerek dengan bahan besi, carilah di daerah pusat pembuatan lampu kerek seperti Jogja dan Solo. Disana ada sebagian pengrajin yang masih menggunakan material besi untuk bahan lampu katrolnya.

Toko-toko lampu klasik hanya sebagian saja yang menjajakan lampu dari material ini. Sama halnya dengan material kuningan, bahan besi juga agak sedikit sulit dalam pemasarannya. Selain harganya yang cukup tinggi diatas jutaan, lampu dengan material besi juga mempunyai bobot yang lebih berat dibandingkan bahan lainnya. 

Dalam proses pemasangan dibutuhkan tatakan atau tumpuan cantolan yang kuat, bahkan ada dalam beberapa kasus harus mengebor coran dak rumah. Kelemahan lainnya adalah mudahnya bahan ini terdapak karat jika tidak rajin membersihkannya.

Mungkin yang paling baik dari lampu kerek material besi adalah paling awet dan kuat. Tidak mudah retak dan patah. 

3. Lampu kerek bahan alumenium


Menurut saya bahan alumenium adalah bahan yang paling ekonomis dan lebih bervariatif dari segi motif lampunya. 

Mayoritas toko-toko lampu klasik biasanya paling banyak menjajakan lampu kerek bahan alumenium. Lampu kerek ini cukup murah dan banyak pilihannya. Kelebihananya adalah karena modelnya 100% persen identik dan sama indahnya dengan lampu kerek material kuningan atau besi.

Lampu kerek model ini paling laku dan laris dipasaran. Banyak orang membeli lampu ini untuk penerangan hias toko, restoran, kafe, balai dan sebagainya. 

Proses pembuatannyapun tidak sesulit lampu kerek material besi dan kuningan, jadi selalu tersedia di pasaran sehingga jika pembeli mengalami kerusakan part/bagian lampu tersebut maka gampang untuk mencari gantinya.

Yang paling menarik dari lampu ini adalah banyaknya variasi motif dan warna kerangka lampu. Anda bisa mencari motif kesukaan seperti burung, daun, kipas, kapal, ayam dan lain sebagainya. Dan tentu saja mudah dalam pemasangan di rumah karena bobotnya yang cenderung lebih ringan dan yang pasti tahan terhadap korosi atau karat.

Jika anda sedang mencari lampu kerek / lampu katrol dengan seperti diatas silahkan kunjungi djogjaterang.com. Disana anda akan mendapatkan berbagai produk lampu klasik seperti lampu dinding klasik, lampu gantung kerek kalsik, lampu meja klasik bahkan ada lampu cabang 3 dan model standfloor

Pusat barang seni klasik murah di Jogjakarta dan Solo



Kota Jogja dan Solo  merupakan salah satu pusat produk seni dan budaya di Indonesia. Banyak sekali produk-produk seni baik kontenporel maupun produk seni modern yang berkembang di kedua kota tersebut. Tak terkecuali dengan pembuatan lampu-lampu klasik dan antik..

Jika anda sedang mengunjungi Jogja maka jangan pernah lupa untuk mampir di jalan malioboro. Banyak sekali produk seni dan cinderamata yang di jajakan di sana. Dari barang-barang antik hingga oleh-oleh yang unik-unik.

Semuanya hampir ada, mulai dari kerajinan gelang-gelang hingga patung-patung ala Budha dan Hindu. Penjualnya bervariasi, ada yang dijajakan di pinggir jalan hingga masuk ke dalam toko-toko besar.


Bagi anda yang sedang mencari barang-barang seni klasik nan antik jangan perlu lupa untuk sekedar mampir di jalan marlboro.

Ooh ya jika ada yang seneng hunting/memburu barang-barang unik dan jadul bisa juga menyempatkan untuk berkeliling di Pasar Klitikan. Pasar ini bukanya sore hingga larut malam hari. barang yang ditawarkan juga bervariasi tetapi umumnya barang secondhand.




Bagi mereka yang suka dengan barang-barang yang terbuat dari perak dan kuningan saya rekomendasikan datang ke Kota Gede. Disana pusatnya barang-barang kesenian dari material perak dan juga beberapa kuningan.

Jika beruntung anda bisa diijinkan melihat proses produksi kerajinan tersebut. Setahu saya Kota Gede adalah satu pusat kerjinan terbesar bukan hanya di Jogja tetapi juga di Indonesia.

Kota Solo-pun juga menawarkan tempat-tempat menawan pagi para pecinta barang-barang klasik. Kakak tua dari kota Jogja ini mempunyai pasar yang terkenal menjual barang-barang vintage. Ada namanya Pasar Triwindu atau Pasar Windujenar.

Beraneka macam barang-barang jadul dari Solo bisa anda temui di tempat ini. Ada yang unik juga, dipasar ini konon pembeli bisa barter barang-barang antik yang diinginkan. Mantap bukan..


Nah, tunggu apalagi ayo berburu barang unik, klasik dan antik......

Jika anda sedang mencari lampu-lampu klasik tetapi tidak sempat mampir ke pasar-pasar ini. Silahkan kunjungi djogjaterang.com. Disana menjual lampu-lampu model klasik dengan harga terjangkau. Ada lampu dinding, lampu gantung, lampu meja hingga lampu cabang..

Tempat jual lampu kerek murah di Jakarta..



Lampu kerek atau katrol memang sangat unik. Belum lengakap rasanya jika sebuah rumah dalam menganut konsep tradisonal klasik tanpa menghiasi penerangannya dengan lampu ini.

Lampu katrol adalah lambang dari sebuah budaya jadul dimana lampu ini sudah melekat pada simbol budaya tertentu seperti Jawa, Betawi bahkan juga Palembangan.

Dahulu lampu ini, sangatlah eklusif karena menggabarkan status sosial seseorang. Lampu jadul katrol juga sebagai ikon sebuah kemewahan.

Mungkin pada tahun 70-80an, orang masih gampang mencari atau membeli model lampu-lampu ini. Namun sejak masuknya dominasi listrik, lampu katrok atau lampu kerek ini mulai ditinggalkan.

Kini setelah memasuki era milinieum, banyak orang ingin kembali bernostalgia lagi dengan memasang lampu jenis ini pada rumah-rumah modern mereka. Setidaknya ada sentuhan tradisional dan masa lalu yang masih melekat dengan adanya dekorasi lampu kerek ini, katanya.

Nah, jika anda berada di daerah jakarta tentu bukan hal yang sulit menemukan lampu ini karena banyak galeri-galeri besar yang menyediakannya. Tentu saja dengan harga yang cukup mahal- mungkin kalau materialnya terbuat dari kuningan diatas puluhan juta.


Namun, anda juga bisa mencari atau memburu lampu kerek-katrol ini di pasar-pasar loak. Tapi jangan harap kondisinya masih sempurna. Kadang ada beberapa bagian/part yang tidak utuh lagi. Kap kaca dan mangkok tempat minyaknya yang paling umum dan banyak mengalami pecah/retak.

Jika anda ingin mencoba, anda bisa hunting lampu model ini di beberapa toko loak seperti toko loak jembatan item, di Jalan jatinegara atau di daerah Cikini, Jalan surabaya. Saran saya pandai-pandailah menawar dan teliti.

Anda juga bisa mengunjungi djogjaterang.com untuk sekedar mebeli lampu-lampu kerek/katrol terbaru dengan harga terjangkau. Mereka memberi garansi pecah/rusak dalam proses pengiriman dan yang pasti anda akan mendapatkan satu set lampu katrol lengkap. Bukan itu saja mereka juga menjual berbagai macam lampu kalsik seperti lampu meja, lampu gantung, lampu cabang dan lampu dinding.

Pokoknya recomended...


Ukuran lampu hias kerek yang cocok untuk ruangan anda..



Lampu gantung kerek merupakan salah satau model lampu klasik yang populer pada jaman dulu. Selain bentuknya yang unik karena bisa disetel naik-turun, lampu kerek juga menjadi salah satu tanda / lambang kemakmuran bagi para pemiliknya.

Pada jaman pra-kolonial, lampu ini hanya dimiliki oleh orang-orang kaya atau mempunyai kedudukan yang cukup tinggi. Misalnya pegawai pemerintahan belanda, keluarga kerajaan, hingga pamong desa sepertu lurah.

Karena keexsklusifannya tersebut, lampu kerek menjadi barang antik yang cukup diminati bukan hanya oleh para kolektor tetapi juga oleh masyarakat umum.

Namun seiring berjalannya jaman, lampu kerek kini banyak dicari untuk lampu hias kalangan umum. Orang sudah tidak memandang lampu kerek sebagai lambang kedudukan lagi tetapi sudah beralih fungsi menjadi penerangan sehingga dapat memberi aura tradisional dan klasik pada beberapa hunian rumah.

Berikut beberapa varian ukuran lampu kerek dan fungsi penempatannya...

1. Lampu kerek ukuran besar diameter 40 cm


Sebagai informasi untuk ukuran diameter dihitung dari besarnya lingkaran kap/tudng kacanya kacanya. Lampu kerek diameter 40 cm merupakan lampu kerek yang cukup besar. panjang rangkanya menjcapai 1,8 hingga 2 meter jika disetting secara maksimal. Artinya lampu dikerek hingga pendulum/bandul berada mentok paling atas.

Beratnya mencapai 7 kg sehingga untuk memasang lampu ini biasanya harus dicantolkan atau diletakan pada media yang cukup keras seperti kayu dan beton. 

Untuk ukuran diameter 40, lampu kerek mempunyai berbagai macam motif sulurnya. Diantaranya yang paling populer adalah motif singa, motif kipas, motif kapal dan motif daun atau bunga. 

Lampu kerek biasany berbahan atau terbuat dari coran alumenium, besi maupun kuningan. Namun, untuk bahan kuningan sudah jarang diproduksi lagi karena ongkos produksi yang mahal dan harag tidak bisa bersaing dengan material seperti besi-alumenium.

Lampu kerek 40, paling baik ditempatkan pada ruangan yang mempunyai ukuran luas besar dan lapang serta tinggi atapnya. Misalnya ruang tamu, balai pertemuan, maupun hotel dan restouran.


3.  Lampu kerek ukuran besar diameter 35 cm


Lampu kerek ukuran diameter 35 cm tidak berbeda jauh dengan ukuran 40, lampu ini diameternya beda 5 cm saja. Bentuk dan varian motifnya juga sama, namun yang paling mencolok biasanya adalah fungsi peletakannya.

 Lampu ukuran 35 adalah mereupakan lampu kerek yang berukuran sedang. lampu ini banyak ditempatkan pada ukuran ruangan yang mempunyai luas tanggung. Misalnya ruang tamu rumah minimalis, rumah joglo, teras rumah ala meditarenia dan lain sebagainya.


2. Lampu kerek diameter 28 cm dan 18 cm


Nah, ini tipe lampu kerek yang paling populer dipunyai oleh masyrakat luas. Selain bentuknya yang kecil, ukuran 28 sangat cantik dan pas dipadukan dengan kap warna ( hijau, merah, kuning, biru ). Lampu ini banyak sekali dan sangat elegan ditempatkan di teras rumah taua balai kumpul.

Beratnya hanya sekitar 3 kg jadi fleksibel dan gampang pemasangannya. Tidak membutuhkan media tatakan / cantolan yang kuat/keras.

Selain ukuran 28, lampu yang lebih mungil lagi adalah ukuran diameter 18 cm. Sangat kecil makanya jarang sekali harus pesan khusus kepada pengrajinnya. Ukuran 18 paling sering digunakan sebagai lampu dekorasi atau ruangan dengan tematik khusus.

Ooo ya, untuk warna kerangka yang paling banyak dipakai adalah warna emas dan hitam. Bagi anda yang sedang mencari lampu kerek dengan harga terjangkau. Silahkan kunjungi rumah lampu klasik djogjaterang.com. Disana menjual berbagai macam lampu-lampu model klasik dari lampu meja, lampu dinding, lampu gantung dan sebagainya.